Selasa, 11 Desember 2007

Pelestarian Makhluk Halus

Heheheh.. jadi ketawa-ketawa sendiri ngebaca tuh judul. Yap, critanya sih mo mengkisahkan tentang film horor yang kesekian kali aku tonton dan tlah aku tonton kesekian kalinya. Gimana nggak nonton berkali-kali? ni film beneran mencekam banget dengan kesunyian yang dia bikin. Tapi sebenernya sih ada alasan laen kenapa aku nontonnya berkali-kali dalam waktu yang nggak berselang lama. Yang pertama sih nonton bareng Yeyen. Tapi cuma disk satu yang isinya cuma sepertiga tu film. Tiga perempat bagian yang lain aku tonton sendirian dikamar karena Yeyen ternyata nggak berani nerusin nonton dan milih untuk minta anter pulang dan nggak jadi nginep dirumahku. Dan...begitulah. Aku ahirnya nganterin Yeyen pulang sedangkan Mbak Najah ma Mbak Lely ke Hayyu Asyir. Mbak Mita nggak terdeteksi berada dimana, dan yang ada dirumah cuma Mbak Jihan. Itu pun dia lagi tidur :D
Boong kalo aku ngaku nggak takut tiap nonton tuh film2 horor yang selama ni aku tonton. Tapi, gimana yha, ada perasaan tertantang dan rasa penasaran pada dunia mereka—makhluk kasatmata— yang memberiku banyak kekuatan untuk nguji andrenalinku. Heheheh..pokoknya suka :P Nah, diterusin ceritanya yha... So, malem itu aku nonton sendirian aja. Mbak Jihan tidur dikamar sebelah. Aku bener-bener sendirian!!! And know what? heheheh(nyengir dulu klo keinget gimana tingkah polahku pas nonton sendirian itu) jadi malu. Soalnya saat terjadi pertengkaran batin antara nerusin nonton atau nggak, aku ahirnya memutuskan untuk nonton meski harus sendirian aja. Dan demi keselamatan jantungku, aku nonton tuh film dari jarak yang lumayan jauh dari kompi. Yah, namanya juga penasaran ma lanjutan ceritanya, tp tetep dengan agak-agak takut gitu. Hwehehehh...
Yang seru dari film ni adalah disana kumpul banyak banget setan dan demit, ato lebih akrab di sebut sebagai bangsa 'kajiman' di film itu. Setting yang harus mengevakuasi penduduk satu kota bahkan Jakarta ini, bener-bener sukses menciptakan sebuah kesunyian yang 'wow'. Keadaan ternyata membuatku nonton film ini kedua kali. Kali ini aku ditawan oleh Mbak Jihan untuk jadi guider dia nonton film ini. "Aku sengaja nanya2 kekamu biar aku tahu adegan2 mana yang bikin jantungan. Biar jantungku siap-siap untuk kaget" begitu katanya saat film itu telah usai. Aku cuma senyum-senyum saja.
"O'o...ahirnya anak2 nonton film itu juga..." teriak Mbak Jihan padaku yang sedang mengambil air minum di dapur. Karena selama menonton film tadi, Mbak Jihan nggak mengizinkanku kemana-mana. Aku melongokkan kepala sambil meneguk gelas berisi air putih yang kubawa. Terlihat Mbak Najah dan Mbak Lely yang sudah duduk berjajar rapi didepan kompi. Keduanya sama-sama mengenakan rukuh lengkap. Mbak Lely terlihat ragu-ragu menutup matanya dengan sebagian rukuhnya. Sedangkan Mbak Najah melirik-lirik takut. "Hahahah..ceritanya mau mengantisipasi gangguan setan, jin dan makhluk halus ya. Kok pake rukuh gitu" candaku. Aku tau dong kalau mereka tu baru aja sholat ashar, makanya mereka belum mencopot rukuh yang mereka kenakan. Atau mungkin, mereka benar-benar tak ingin mencopot rukuh itu untuk perlindungan diri? heheehh..whatever...
Berdua, mereka menikmati film. Tampak saat Mbak Jihan yang sempat asyik bersama mereka ahirnya memilih keluar kamar dan mencari kegiatan lain daripada harus sport-jantung lagi, mereka tak melepaskan pandangan mereka untuk tak menatap kompi. Lhoo?? yah, nglirik-nglirik dikit laaah... :D Aku sih cuma berdiri didekat pintu saja. Memperhatikan dari jauh sambil meneguk habis minumanku. Mau gimana lagi? masak mau nonton lagi? baru saja aku selesai menemani Mbak Jihan kok. Aku hendak beranjak keluar kamar menyusul Mbak Jihan yang udah duluan, tadinya ingin meletakkan gelasku ketika tiba-tiba terdengar koor kompak, "O'o....... mau kemana? jangan kemana-kemanaaaaa..." teriak Mbak Najah ma Mbak Lely. Hohohoo... "Lha Mbak Jihan boleh kemana-mana kok aku nggak boleh?"godaku sambil pura-pura meninggalkan kamarku yang memang cukup besar jika hanya ditinggali dua cewek yang agak ketakutan plus penasaran dengan jalannya crita hantu yang sedang ditonton. Namun suara-suara itu menahan langkahku, "O'o...jangan kemana-mana...". Pilu rasanya hatiku mendengarnya, hwehehehhh(peace, Mbak2... aku pas pertama nonton yo wedi banget kok :P). Ahirnya, harus nonton yang ketiga kalinya. Puassss banget. Dan tau dong, yang ketiga ini karena nemenin Mbak Najah ma Mbak Lely nonton film yang sama dan itu berturut-turut setelah tadinya nemenin Mbak Jihan. Weleh2...
"Wah, kota mati kayak gitu kok masih ada manusia yang selamet ya." komentar Mbak Lely pas adegan dimana pemeran utama dan rombongannya menemukan sesosok misterius ditengah-tengah kota yang sama sekali sepi tanpa penghuni. Bukan tanpa alasan Mbak Lely bilang gitu. Karena setelah mengamati beberapa lama, sang gadis misterius yang tak dikenal itu terkapar pingsan dan salah satu pemeran utamanya membopong sang gadis ke dalam satu-satunya mobil mereka dan membawa serta bersama mereka. Yah, seperti apa yang paradigma berikan pada kita adalah bahwa yang namanya makhluk halus itu nggak bisa disentuh. Nah, kalau yang satu ini bisa sampe dibopong segala, artinya dia bukan lelembut. Begitu mungkin qorinah yang Mbak Lely dapatkan hingga berkomentar seperti barusan. Mendengar komentar Mbak Lely, aku yang udah pengalaman nonton film ini menjawab, "Kok yakin banget sih Mbak kalo itu tuh manusia?"
"Aaaaaaa..." reaksi keduanya, lag-lagi kompak.
"Eh..eh, liat deh. Habis ini bagus. Hantunya terekam di kamera lhoo" laporku. Mbak Najah langsung seratus persen memalingkan wajahnya dari kompi. Sedang Mbak Lely, serasa mendapat nafas baru saat mendengar HPnya berbunyi. Beralasan mengecheck kabar dari HPnya, dia beranjak dari depan kompi. "Mbak2, jangan lewatin yang satu ini. Kali ini bagus deh. Ntar rambutnya si Mieke ditowel-towel ma hantu tuh" ungkapku dilain waktu saat melihat Mbak Najah ma Mbak Lely masih ogah-ogahan nonton film itu, meski aku tau mereka pasti penasaran dengan jalannya cerita. "Ah, O'o ni. Dikit-dikit dibilang bagus. Perasaan tadi dah bilang klo kali ini bagus. Kok habis ini kamu bilang 'bagus' lagi?"gerutu Mbak Najah protes pada cerewetku. Aku cuma nyengir. "Yah, gimana dong. Lha wong emang film ini bagus je. Namanya juga suka" batinku.
Selain kekaguman pada desa yang jadi begitu senyap, akting para pemeran yang bisa dibilang beginner tuh nggak bisa diremehin. Gadis desa misterius yang diperankan partisipan di klip lagu milik Ungu "kekasih gelapku" itu punya mata yang bagus dan punya ekspresi2 yang yahut untuk menambah suasana jadi tambah mencekam dan bikin deg-degan. Apalagi Warno. Berprofesi sebagai driver, dia bisa pas banget jadi ice-breaker dan sekedar memberi jenak pada jantung para penonton film ini untuk berdetak normal. Atau sekedar memaksa penonton untuk sedikit tersenyum, sedikiiiiiit saja. Yah, anyway, setelah tamat nonton film horor ini, aku bisa bilang klo film horor ini yang lumayan bermutu dibanding yang laen. 12am?bangsal 13, Hantu, Suster Ngesot, serial Disini ada setan, "Disini ada setan" the movie, Tusuk Jelangkung? kebanyakan film-film itu cuma menebar teror aja. Tapi kali ini, nggak sekedar menampilkan hantu-hantu dan memberikan paradigma bahwa mereka lah makhluk-makhluk yang patut diwaspadai, ni film ngasih tau kita untuk menjaga kelestarian hutan dan 'kelestarian' makhluk halus. Lhoo?? untuk jawabannya, silahkan nonton sendiri film ini. Hihihii...(halah, ketawaku pun dah terkontaminasi gara2 nonton film ni sampe 3 kali).
Dan satu lagi yang bikin aku tambah greget, ni film bisa memunculkan komentar yang sama dari 3 kali penonton yang berbeda(aku, Mbak Jihan dan Mbak Najah-Mbak Lely). Jadi, tepat pas adegan Yudha dan Kanaya nemuin Fino, kameramen yang sempat dikabarkan hilang, kemudian kumpul bareng ma orang-orang yang ada(semuanya ada 6 orang saat itu). Sebagian mereka meminta untuk pulang ke Jakarta. Namun Yudha memutuskan untuk tinggal di desa tak berpenghuni itu demi mencari Manda, sang reporter yang tadinya dikabarkan hilang bersama Fino, namun hingga saat itu masih belum terdeteksi keberadaannya. Hampir semua dari kami berkomentar, "Yudha ngapain sih? uuugh.. udah deh, mereka cepetan balik aja ke Jakarta. Ngapain sih mereka disana?". Kayak gitu tuh, soalnya kami juga ngerasain suasana yang mencekam dan nggak enaaaak banget. Padahal adegan itu baru di-sepertiga dari film ini lho.
Tapi, meskipun dianggep sebagai penduduk rumah ini yang paling pemberani, ada satu hantu yang aku tu alergi banget menatap lekat kearah kompi klo hantu satu ini muncul :D
Berikut foto beliau :D




More than just a "Jelangkung". Kamu musti nonton. Harus!!! mekso pokoe :D

Tidak ada komentar: