Rabu, 16 Januari 2008

"Yen, Allah tuh baik banget ya, baik... banget". Sedikit kaget Yeyen menoleh kearahku yang duduk disampingnya. Entah kenapa aku tiba-tiba ingin mengungkapkan pernyataan itu. Meski aku tahu, Yeyen pun sebenarnya tahu sekali tentang hal itu.
"Eh? Kok tiba-tiba ngomong tentang itu?" herannya
"Liat aja deh Yen. Aku tuh bukan orang baik, jahat bahkan. Tapi Allah tetep aja ngasih aku temen-temen yang baik... banget. Ada kamu, yang kadang jadi begitu peduli pada kebutuhan-kebutuhanku. Bahkan kadang kamu yang menyiapkan sesuatu yang harusnya aku yang lebih mempehatikan tentang hal itu. Ada Elok, yang melengkapi hari-hariku dengan hal-hal kecil yang ternyata menjadikan kesempurnaan yang utuh kurasakan. Mazro'ah juga, dia selalu mendengarkan ceritaku dan meyakinkanku bahwa semua akan baik-baik saja. Lagi, Layyin selalu tahu bagaimana caranya membuatku tertawa. Ukhti Zulfa, yang mengulurkan tangannya saat aku terjerembab kemudian mempersilahkannku untuk bersandar dipundaknya. Ada Mbak Najah, Mbak Mita, Mbak Lely juga, yang selalu bertanya, "Dah maem blom?" ketika aku baru saja pulang dari studio atau datang dari bepergian. Dan perhatian-perhatian itu membuatku merasa "ada". Bukan cuma mereka. Ada Kang Nadzir, koki favorit yang selalu membuatku tersenyum dengan masakan yummy-nya tiap kali aku mengeluh, "Kang, laper...". Kang Eko, lucu dengan cerita tentang adik-adiknya yang sering jadi korban keusilannya. Epul, Aan dan Iqbal, tahu bagaimana menorehkan warna mereka pada berlembar-lembar kanvas hidupku. Untuk bijaksana, Kang Rijal, Kang Alek dan Kang Hartono yang mengajariku. Kumpul untuk evaluasi radio, kemudian bertukar pikiran bersama Aureen, Chika, Jiast, Haneen, Fata, Bang Ary, Kak hatta, Kak Fery, Kak Candra, Arya, Adin, As'ad, Kang Hilmy dan semua crew radio mengaliriku banyak pengetahuan akan hidup. Ada Ana, yang memberiku kepercayaan untuk melakukan sesuatu. Kang Rikza, yang memberitahuku banyak hal baru dalam waktu singkat. Arul, Hanif, temen-temen Walet, Kang Rif'an, Kang Miqdam, memberitahuku tentang ketulusan mereka karena sudi menjadi teman bagiku. Kang Adon, super lucu dalam kedewasaannya. Kang Mumu, Rohim, Mbak Iik, Mbak maria Ulfa, Kang Nanang, Kang Faizin, Kang Faiz ma Mbak Irma memberikan warna tak terkenali yang lain. Kang Dipo, Kang Titis, Kang Ja'far dan Elok menyisakan satu tempat untukku berada dikomunitas mungil yang kami bangun bersama di suatu waktu dimusim panas. Berada bersama mereka dan semua yang ada, memberitahuku tentang bahagiaku atas keberadaan mereka. Menjadikanku mahkluk jahat paling beruntung karena adanya mereka.
Aku menyesal kenapa tidak menulis tentang ini dari kemarin-kemarin. Meski lagi ujian, mestinya aku nulis aja pas perasaan ini masih mengalir hangat, agar bisa memberitahumu bahwa Allah tuh baik banget, baik... banget.
Sedangkan ini baru cuilan dari banyak cerita yang IA dongengkan untukku. Ini hanya teman-teman ditempat dimana aku sekarang berada. Belum lagi menceritakan keberadaan orang-orang baik hati yang bersedia menjadi temanku, ditempat dimana aku berada beberapa tahun yang lalu. Padahal aku bukan orang baik, tapi Allah tetap saja menganugrahkan keberadaan orang-orang baik hati disekitarku. Dan semua kebaikan itu bersumber dariNya yang Maha Baik... Allah super duper baik, baik... banget
Luv Allah so ^.^


saat malam begitu dingin, 7 derajat Celcius guys

Tidak ada komentar: